Banyak sekali prinsip ergonomi yang harus di terapkan, untuk mencari keserasian tenga kerja dan alat. Namun disini kami kemukakan contoh beberapa prinsip ergoni sebagai pengangan:
- Sikap tubuh dalam bekerja sangat di pengaruhi oleh bentuk, susunan, ukuran dan tata letak peralatan, penempatan alat-alat petunjuk, cara-cara memperlakukan peralatan seperti macam gerak, arah dan kekuatan.
- Dalam hal normalisasi ukuran peralatan, hasur di ambil ukuran terbesara sebagi dasar, untuk selanjutnya dapat di atur, misalnya ukuran dapat dibesarkan dan dikecilkan, atau dapat dinaikan dan diturunkan, di stel mundur atau maju Dll.
- Ukuran-ukuran kerja dengan menganut prinsip antropometri harus menjadi pertimbangan utama, misalnya:
- Pada pekerjaan tangan yang di lakukan dengan berdiri tinggi kerja sebaiknya 5 – 10 cm di bawah tinggi siku.
- Apabila bekerja sambil berdiri dengan pekerjaan di atas meja dan jika dataran tinggi siku di sebut 0, hendaknya dataran kerja yang memerlukan ketelitian harus 0 + (5 – 10) cm, sedangkan untuk pekerjaan berat seperti mengangkat barang barang berat yang memerlukan kerja otot-otot punggung adalah 0 – (10 -20) cm.
- Dari sudut otot, sikap duduk yang paling baik adalah sedikit membungkuk. Namun dari sudut tulang lebih baik tegak, agar punggung tidak bungkuk dan otot perut tidak lemas untuk itu di anjurka untuk memiliki sikap duduk yang tegak, di selingi istirahat dengan sedikit membungkuk.
- Arah penglihatan untuk pekerja yang berdiri adalah 23 -37 derajat ke bawah, sedangkan untuk pekerjaan duduk 32 -44 derajat ke bawah. Arah penglihatan ini sesuai dengan sikap kepala yang istirahat, sehingga tidak mudah lelah.
- Gerakan ritmis seperti memutar roda, mengayuh, mendayung memerlukan frekuensi optimal, yaitu 60 x / menit.
- Beban tambahan akibat lingkungan harus di tekan sekecil mungkin.
- Batas kesanggupan kerja sudah tercapai, apabila bilangan nadi kerja menjadi 30 menit di ats bilangan nadi istirahat. Sementara nadi kerja tersebut tidak terus menanjak dan sehabis bekerja pulih kembali pada nadi istirahat setelah lebih kurang 15 menit.
- kemampuan seseorang bekerja sehari adalah 8 – 10 jam. Lebih dari itu efisiensi dan kualitas kerja sangat menurun.
- Kondisi mental psikologis di pertahankan dengan motifasi, iklim kerja yang baik Dll.