Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu orang ke orang lain. Dengan adanya komunikasi yang efektif khususnya komunikasi yang terjadi kepada atasan dan bawahan dapat membuat suatu komunikasi yang berjalan dengan baik.
Komunikasi formal dalam organisasi dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu : komunikasi horizontal, komunikasi diagonal, dan komunikasi vertikal. Namun pada kesempatan ini kami hanya membahas dua komunikasi beserta contohnya yaitu komunikasi horizontal dan komunikasi vertikal.
Komunikasi vertikal
Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan dalam organisasi. Menjelaskan bahwa komunikasi vertikal adalah komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu organisasi/kelompok ke suatu tingkat yang lebih tinggi atau tingkat yang lebih rendah secara timbal balik.
Dalam lingkungan organisasi atau kelompok kerja, komunikasi antara atasan dan bawahan menjadi kunci penting kelangsungan hidup suatu organisasi. Bahkan seorang pakar komunikasi mengatakan, dua per tiga dari komunikasi yang dilakukan dalam organisasi antara atasan dan bawahan berlangsung secara vertikal, sehingga peran komunikasi vertikal sangat urgen dalam organisasi.
Saluran komunikasi ke vertikal digunakan untuk:
- Memberikan pimpinan dan supervisor umapan balik, yang menandakan apakah pesan telah diterima dan dipahami
- Menyampaikan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan pada level yang lebih tinggi
- Menjalankan perbaikan dan perubahan sistem
- Memberi kesempatan kepada pegawai kantor untuk bertanya, komplain, keluhan dan untuk menunjukkan kepuasan dan ketidakpuasan dengan cara yang telah di atur.
Contohnya dari komunikasi vertikal yaitu komunikasi yang dilkaukan oleh Allah dan Muhammad dalam Agama Islam, Komunikasi antara karyawan dengan supervisor.
Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal merupakan bentuk komunikasi secara mendatar dimana terjadi pertukaran pesan secara menyamping dan dilakukan oleh dua pihak yang mempunyai kedudukan sama, posisi sama, jabatan se-level, maupun eselon yang sama dalam suatu organisasi.
Komunikasi bentuk ini selain berguna untuk menginformasikan juga untuk meminta dukungan dan mengkoordinasikan aktivitas. Komunikasi horizontal diperlukan untuk menghemat waktu dan memudahkan koordinasi sehingga mempercepat tindakan.
Kemudahan koordinasi ini disebabkan adanya tingkat, latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang relatif sama antara pihak-pihak yang berkomunikasi, serta adanya struktur formal yang tidak ketat.
Kesimpulan
Komunikasi dapat menjadi suatu hal yang menguntungkan apabila digunakan dengan baik, begitupun dapat menjadi suatu masalah apabila komunikasi tidak berjalan atau berlangsung tepat sesuai isi dan sasaran. Salah satu keuntungan dari suatu perusahan adalah dengan komunikasi yang baik antara bawahan dan atasan di kantor maupun begitu sebaliknya.