Mudah Ngantuk? Ketahui Bahaya Fatigue dan Cara Mencegahnya!

Oleh: Ardika Bramastha Wicaksono
Mahsiswa D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Politeknik Ketenagakerjaan

Fatigue atau kelelahan adalah menunrunya kondisi seseorang baik secara fisik maupun mental yang dapat mengurangi efektivitas dan kemampuan  untuk melakukan pekerjaan yang aman dan efisien.

Kelelahan biasanya ditandai dengan cenderung merasa jenuh dengan pekerjaannya, tidak bersemangat, serta kurang produktif dalam melakukan kegiatan.

Kelelahan ekstrem akibat kerja (fatigue) menggambarkan suatu kondisi yang ditandai dengan perasaan lelah yang luar biasa, mengantuk, tidak adanya gairah untuk bekerja, menurunnya performa kerja, dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan pekerjaan.

Menurut penelitian, pekerja yang terkena fatigue atau kelelahan juga mengalami berbagai gangguan emosi dan masalah kesehatan serius.

Gejala-Gejala Kelelahan

Banyak gejala yang dialami seseorang saat sedang mengalami kelelahan saat beraktivitas.

Gejala-gejala tersebut dapat berupa cepat lelah dan sakit kepal, rasa kantuk seperti microsleep atau ketiduran singkat dalam beberapa detik yang dapat berbahaya jika sedang dala, pekerjaan yang memiliki risiko kecelakaan yang tinggi.

Berkurangnya tingkat kewaspadaan juga merupkan gejala kelelahan bisa seperti hilangnya perhatian terhadap sesuatu, penurunan tingkat memori atau cenderung mudah lupa dan sulit berkonsentrasi.

MENARIK:  Pengertian Mitigasi dalam K3

Gejala lainnya adalah tidak adanya gairah untuk bekerja, tidak ada motivasi, kecemasan berlebih atau sering gelisah, merasa jenuh atau bosan.

Tidak dapat mengontrol emosi dan sikap saat sedang bekerja juga gejala tanda anda mengalami kelelahan, faktor kelelahan fisik seperti nyeri bahu dan punggung, nafas berat, masalah pencernaan, tremor pada anggota badan dan merasa lelah seluruh badan juga gejala yang dialami saat merasakan kelelahan.

Penyebab Kelelahan

Banyak faktor yang bisa menyebabkan mengalami kelelahan.

Pada umumnya kelelahan disebabkan oleh rendahnya kualitas dan kuantitas tidur yang tidak normal yang seharusnya digunakan untuk beristirahat atau karena aktivitas fisik dan mental yang berlebihan dalam melakukan aktivitas.

Namun terdapat faktor yang berhubungan dengan pekerjaan dan faktor yang tidak berhubungan dengan pekerjaan yang dapat menimbulkan kelelahan yaitu sebagai berikut :

Faktor penyebab kelelahan yang berhubungan dengan pekerjaan:

  • Ergonomis
  • Beban kerja yang tinggi
  • Keadaan yang monoton (pekerjaan/lingkungan kerja yang membosankan)
  • Keadaan lingkungan fisik (misalnya kebisingan, penerangan, kualitas udara)

Faktor penyebab kelelahan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan

  • Waktu tidur kurang memadai (kurang tidur)
  • Gangguan emosional
  • Usia
  • Kondisi kesehatan yang buruk atau memiliki masalah kesehatan, seperti gangguan tidur, diabetes, penyakit ginjal, kanker, jantung, anemia
  • Menggunakan obat-obatan tertentu
  • Mengonsumsi kafein terlalu sering
  • Tidak memiliki pola makan yang baik dan bergizi
  • Kurang minum air putih atau mengalami dehidrasi.
MENARIK:  Hubungan Ketenagakerjaan dalam K3

Efek Kelelahan

Fatigue atau kelelahan yang ekstrem dapat menimbulkan berbagai macam risiko yang perlu kita ketahui agar kita dapat mencegahnya.

Risiko-risiko tersebut adalah sebagai berikut :

(1) Penurunan kemampuan kognitif atau berpikir seperti :

  • Menurunnya kemampuan mengambil keputusan
  • Menurunnya kemampuan dalam melakukan perencanaan kerja yang kompleks
  • Menurunnya kemampuan komunikasi
  • Membuat produktivitas atau performa jadi menurun
  • Menurunnya tingkat kewaspadaan dan perhatian
  • Menurunnya kemampuan dalam menangani stres
  • Menurunnya kemampuan dalam mengingat sesuatu yang detail atau mudah lupa
  • Membuat prestasi kerja jadi menurun
  • Menurunnya semangat untuk bekerja.

(2) Microsleep

Kejadian microsleep pada umumnya hanya berlangsung beberapa detik. Seseorang yang mengalami microsleep tidak akan menyadari jika dirinya tertidur atau akan memasuki kondisi tidur.

Microsleep ditandai dengan gerakan kepala seperti mengangguk, mengedipkan mata yang terlalu sering atau bahkan dapat terjadi dalam keadaan mata terbuka dengan pandangan kosong.

Saat seseorang merasakan kelelahan ekstrem sehingga mengalami microsleep, kemungkinan besar mereka kehilangan kesadaran dan perhatian.

Inilah mengapa microsleep sangat berbahaya dan berpotensi mematikan karena bisa meningkatkan risiko kecelakaan kerja dan juga kecelakaan saat berkendara yang dapat mengakibatkan cedera ringan, cedera serius/ fatal hingga kematian.

MENARIK:  Checklist Kebersihan Rumah Sakit

(3) Meningkatkan risiko kecelakaan kerja

Sebuah studi menunjukkan bahwa pekerja yang mengalami kelelahan berisiko lebih tinggi mengalami kecelakaan kerja. Menurunnya kemampuan kognitif dan microsleep menghambat kemampuan seorang pekerja untuk melakukan tugasnya dengan aman.

Kelelahan memberi kontribusi lebih dari 60 persen untuk kejadian kecelakaan kerja yang ada di tempat kerja. Tidak hanya itu, kelelahan juga dapat meningkatkan risiko bagi pengidap penyakit jantung, diabetes dan masalah kesehatan lainnya.

Cara Pencegahan

Terdapat beberapa cara yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam beraktivitas agar bahaya kelelahan yang menimbulkan banyak risiko tersebut dapat kita cegah dan hindari.

Cara-cara tersebut adalah :

  • Tidur dengan baik dan cukup rentang waktu 7 sampai 9 jam per malam
  • Ciptakan suasana kamar tidur yang tenang, sunyi dan sejuk
  • Minum air putih yang cukup dengan teratur
  • Awali hari dengan minum air putih secukupnya
  • Makan makanan dengan gizi seimbang dengan konsumsi buah dan sayuran
  • Melakukan olahraga secara teratur untuk mengurangi stress
  • Buatlah rencana dan manajemen waktu yang baik dalam beraktivitas.